totemcarver.com – Indonesia ialah negara yang kaya budaya dan adat. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan beberapa ratus suku bangsa, tidaklah heran bila negara ini mempunyai berbagai ragam kesenian tradisionil. Tetapi, di zaman kekinian ini, banyak kesenian tradisionil yang hadapi teror kemusnahan. Artikel berikut akan mengulas sejumlah kesenian tradisionil yang nyaris musnah, keutamaan jaga peninggalan budaya, dan usaha yang bisa dilaksanakan untuk melestarikannya.

Tari Saman dari Aceh

Kekhasan Tari Saman:

  • Pergerakan Cepat dan Aktif: Tari Saman populer dengan pergerakan tangan dan badan yang cepat dan seragam.
  • Atraksi Barisan: Umumnya dilaksanakan oleh barisan pria dalam jumlah yang ganjil.
  • Lagu dan Syair: Dinyanyikan oleh penari sendiri, syair yang ditampilkan umumnya berisikan pesan kepribadian dan keagamaan.

Rintangan dalam Konservasi:

  • Modernisasi: Angkatan muda semakin tertarik pada selingan kekinian.
  • Minimnya Ketertarikan: Ketertarikan untuk pelajari tari tradisionil makin turun.

Wayang Kulit dari Jawa

Kekhasan Wayang Kulit:

  • Boneka Kulit: Dibuat dari kulit kerbau atau kambing yang dibuat dan diwarnai.
  • Dalang: Atraksi dipegang dengan seorang dalang yang gerakkan boneka dan isi suara beragam watak.
  • Narasi Epik: Umumnya diambil dari epik Ramayana dan Mahabharata.

Rintangan dalam Konservasi:

  • Kompetisi dengan Media Kekinian: Tv dan internet makin menarik untuk anak muda.
  • Minimnya Support: Support keuangan dan perhatian dari pemerintahan dan warga masih tidak cukup.

Angklung dari Sunda

Kekhasan Angklung:

  • Instrument Bambu: Dibuat dari bambu dan dimainkan langkah digoyangkankan.
  • Musik Serasi: Angklung hasilkan musik yang serasi dan kerap dipakai dalam beragam upacara tradisi.

Rintangan dalam Konservasi:

  • Peralihan Style Hidup: Pola hidup kekinian kurangi ketertarikan pada musik tradisionil.
  • Minimnya Pendidikan: Pendidikan musik tradisionil kurang mendapatkan perhatian di beberapa sekolah.

Tenun Ikat dari Nusa Tenggara Timur

Kekhasan Tenun Ikat:

  • Proses Pembikinan yang Sulit: Memerlukan waktu dan ketrampilan tinggi untuk membuat.
  • Pola Tradisionil: Tiap pola bermakna dan narasi tertentu.

Rintangan dalam Konservasi:

  • Minimnya Angkatan Penerus: Angkatan muda kurang berminat untuk belajar dan meneruskan ketrampilan ini.
  • Persaingan dengan Produk Kekinian: Produk tekstil kekinian lebih gampang dan murah didapat.

Batik Tulis dari Jawa

Kekhasan Batik Tulis:

  • Proses Manual: Dibikin dengan tangan memakai malam dan canting.
  • Design yang Sulit: Mempunyai design yang sulit dan detil yang lebih tinggi.

Rintangan dalam Konservasi:

  • Produk Batik Bikin: Batik bikin tambah murah serta lebih cepat dibuat.
  • Minimnya Kesadaran: Beberapa orang cenderung lebih memilih baju kekinian dibanding batik tradisionil.

Keutamaan Melestarikan Kesenian Tradisionil

Melestarikan kesenian tradisionil ialah tanggung-jawab kita bersama-sama. Kesenian tradisionil tidak cuma bentuk selingan, tapi juga sisi dari jati diri dan sejarah kita. Berikut sejumlah argumen kenapa penting untuk melestarikan kesenian tradisionil:

  • Peninggalan Budaya: Kesenian tradisionil ialah peninggalan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan.
  • Jati diri Bangsa: Kesenian tradisionil menggambarkan jati diri dan personalitas bangsa.
  • Pendidikan: Kesenian tradisionil bisa jadi alat pendidikan yang efisien untuk angkatan muda.
  • Ekonomi Inovatif: Melestarikan kesenian tradisionil bisa tingkatkan ekonomi inovatif dan pariwisata.

Usaha Melestarikan Kesenian Tradisionil

Ada langkah-langkah yang bisa dilaksanakan untuk melestarikan kesenian tradisionil:

Pendidikan dan Publikasi

  • Inklusi dalam Kurikulum: Masukkan kesenian tradisionil dalam kurikulum pendidikan.
  • Workshop dan Training: Melangsungkan workshop dan training untuk angkatan muda.

Support Pemerintahan dan Warga

  • Peraturan dan Program: Pemerintahan harus membuat peraturan dan program untuk memberikan dukungan konservasi kesenian tradisionil.
  • Keterlibatan Warga: Warga harus aktif terturut dalam usaha konservasi.

Pendayagunaan Tehnologi

  • Digitalisasi: Memakai tehnologi untuk mendokumenkan dan menebarkan kesenian tradisionil.
  • Media Sosial: Manfaatkan sosial media untuk mempromokan dan mengenalkan kesenian tradisionil ke angkatan muda.

Kenaikan Ekonomi Inovatif

  • Produk Inovatif: Membuat produk inovatif yang di inspirasi dari kesenian tradisionil.
  • Pariwisata Budaya: Meningkatkan pariwisata budaya yang fokus pada kesenian tradisionil.

Kesenian tradisionil ialah sisi tidak terpisah dari jati diri dan budaya kita. Walaupun hadapi beragam rintangan, dengan usaha yang pas, kita bisa melestarikan dan hidupkan lagi kesenian tradisionil yang nyaris musnah. Lewat pendidikan, support pemerintahan dan warga, pendayagunaan tehnologi, dan kenaikan ekonomi inovatif, kita bisa pastikan jika peninggalan budaya kita masih tetap hidup dan dicicipi oleh angkatan kedepan